Suarapamong.com KLATEN- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki meluncurkan sinergi dan kolaborasi Program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Bidang KUMKM di Kabupaten Klaten. Ditandai dengan pemukulan gamelan kenong didampingi Sekda Provinsi Jawa Tengah,Bupati Klaten, dan Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM.
Dihadiri Wakil Bupati Klaten, Forkopimda, Sekda Klaten, Asisten, Kepala OPD, Camat, BUMD, Perwakilan Kepala Desa Miskin Ekstrem, dan palaku UMKM, Selasa (20/06/2023) di Pendopo Setda Klaten.
Kesempaten tersebut, Menkop UKM memberikan bantuan berupa Fasilitasi Akses Pembiayaan KUR pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan kepada Annisyah (plafond Rp.100 juta rupiah) dari Bank BRI, Subagio (plafond Rp.100 juta rupiah) dari Bank Mandiri, Sugiarto (plafond Rp.50 juta rupiah) dari Bank BNI, dan Budhi (plafond Rp.100 juta rupiah) dari Bank Jateng.
Selanjutnya, Fasilitasi Akses Pasar kepada Suharmi dan Sunardi, Fasilitasi Pendampingan dan Pelatihan kepada Giyono dan Erna, Fasilitasi Mesin Produksi Budidaya Maggot kepada Koperasi Hijau Lestari Makmur, penyerahan sertifikat halal produk protein kepada Haryono dan penyerahan Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada Bubur Bayi Nara.
Dalam sambutannya Menkop UKM, Teten Masduki menyampaikan sesuai perintah Presiden Joko Widodo pada tahun 2024, untuk menghapus kemiskinan ekstrem di Indonesia. “Diseluruh Indonesia sejumlah 4% penduduk yang masuk kategori miskin ekstrem 10.78 juta jiwa menyebar di 36 provinsi. Tetapi yang kita (Menko UKM) targetkan 48 Kabupaten atau Kota di 8 provinsi,” jelas Teten.
Teten menyampaikan yang mengalami miskin ekstrem rata-rata orang tidak berpendidikan,orang tidak memiliki lapangan pekerjaan, dan disabilitas. “Maka karena itu program pengentasan kemiskinan berhasil itu kita menyiapkan lapangan kerja. Sehingga penduduk yang miskin itu sebelumnya menganggur bisa bekerja dan yang tidak memiliki pendapatan menjadi memiliki pendapatan,” kata Teten.
Tenten memaparkan dalam rangka mengentaskan kemiskinan ekstrem jangka panjang tersebut dengan membuka lapangan kerja di wilayah-wilayah itu dan
kuncinya sinergi dari berbagai pihak.”Saya mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Klaten yang sudah melakukan singergi dan mengundang berbagai pihak untuk mengatasi si miskin (penduduk miskin ekstem) sehingga 2024 bisa mengenolkan angka kemiskinanan itu. Saya yakin kita bisa,” tegas Teten.
Sementara Gubernur Jawa Tengah diwakili Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sumarno menyambut baik kegiatan ini karena bersama sama ada progam penanganan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah.
“Kami berterimakasih karena butuh kolaborasi dari semua stakeholder untuk menangani kemiskinan ekstrem. Mari kita bersama-sama mengajak membawa saudara saudara berkembang sehingga bisa terentaskan kemiskinan ekstrem secara umum di Jawa Tengah,” kata Sumarno.
Bupati Klaten, Sri Mulyani juga mendukung dan terimakasih dalam rangka peluncuran sinergi dan kolaborasi percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Klaten.
“Terimakasih Kabupaten Klaten diberikan bantuan dalam kegiatan ini. Di Kabupaten Klaten ada lima Kecamatan yakni Jatinom, Wonosari, Wedi, Trucuk, Karangnongko dan 25 desa termasuk daerah miskin ekstrem,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga paparkan di Klaten memiliki pelaku UMKM sejumlah 55.205 dengan produk unggulan UMKM yakni Batik, Lurik, Konveksi, Mebel, Logam, Keramik, Tembakau, serta Beras Srinar dan Srinuk.
Kegiatan pelucuran tersebut juga dimeriahkan 30 stand UMKM produk asli Klaten yang akan berlangsung selama empat hari (20-23/06/2023) di Halaman Pendopo Setda Klaten.Red
(ttr/kominfo-klt)