Suarapamong.com Klaten – Permasalahan Stunting adalah permasalahan yang sangat komplek yang tidak bisa ditangani dalam waktu singkat, penanganan stunting harus dilaksanakan secara bertahap, berjenjang, berkesinambungan serta membutuhkan kerjasama serta komitmen semua pihak.
Berbagai penyebab masih tingginya angka Stunting di wilayah Kecamatan Tulung dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya masih kurangnya pemahaman orang tua terhadap pola asuh dan pemenuhan gizi seimbang, masih adanya kasus pernikahan dini, serta masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan di Faskes yang tersedia.
Penanganan dilakukan dari hulu sampai hilir dengan melibatkan berbagai stakeholder/lintas Instansi secara bersama-sama untuk berkolaborasi, bersinergi, bekerja bersama-sama sesuai dengan tugas dan kewenangannya masing-masing.
Mendasari hal tersebut maka Kecamatan Tulung juga ikut berperan aktif dalam mengkoordinasikan Penanganan Stunting ini melalui beberapa kegiatan yang ada di Pemerintah Desa, sebagai contoh adanya penganggaran dalam APBDes yang bersumber dari Dana Desa untuk kegiatan Rembug Stunting, pemberian PMT Balita melalui Posyandu, pemihakan pada KPM (Kader Pemberdayaan Masyarakat) dan yang paling baru adalah akan diimplementasikan Inovasi “SECETING KETAN” (Semangat Cegah Stunting melalui Ketahanan Pangan) dimana focus kegiatan ini pada pemanfaatan lahan pekarangan untuk ketahanan pangan keluarga,
Selain itu tujuan dari Inovasi “SECETING KETAN” ini juga untuk pemberdayaan masyarakat, dan nantinya jika lahan pekarangan ini sudah dikelola dengan baik akan memberikan tambahan nilai ekonomi bagi keluarga.
Kegiatan ini dengan melibatkan kader PKK Desa dan KWT (Kelompok Wanita Tani).Red
