Suarapamong.com Malang – Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Raja Juli Antoni memberikan orasi ilmiah dalam Wisuda ke-115 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Selasa (03/09/2024) di Dome UMM. Dalam pidatonya, ia berpesan kepada wisudawan agar senantiasa menuntut ilmu dan mengembangkan apa yang sudah dipelajari saat kuliah di UMM.
Ada empat hal menurut Raja Juli Antoni yang harus dilakukan wisudawan jika sudah memasuki dunia kerja. Hal itu antara lain etos kerja harus melampaui dari yang lainnya, mau belajar dengan cepat dan menambah ilmu pengetahun baik formal maupun informal, meningkatkan _social skill_ yang baik terutama _leadership_, dan selalu menjaga Integritas.
“Sehebat apa pun Anda bisa menyelesaikan persoalan di dunia kerja, tapi apabila tidak menjaga integritas itu tidak ada artinya sama sekali. Hidup ini adalah proses dan apabila orang yang setia dengan proses akan berhasil,” ujar Raja Juli Antoni.
Adaptasi juga menjadi unsur penting menghadapi dunia kerja. “Bagaimana menjadi _quick learner_, bagaimana membaca persoalan dengan cepat. Nah itu juga yang saya alami saat menjadi Wamen ATR/Waka BPN karena pertanahan beda sekali dengan _background_ saya,” ungkap Raja Juli Antoni.
Ia kembali menegaskan bahwa wisuda bukanlah akhir dari pembelajaran tetapi awal dari pembelajaran sesungguhnya. “Ini bukan terminal terakhir buat Adik-adik, ada ruang perjuangan yang jauh lebih lebar, lebih panjang, lebih tinggi di luar sana yang akan dihadapi, yang akhirnya nanti akan terlihat siapa yang berhasil melewati lorong-lorong panjang tersebut,” pesan Raja Juli Antoni.
“Selamat untuk Adik-adik menjadi elit di negeri ini, kibarkan panji panji Universitas Muhammadiyah Malang di mana pun Adik-adik akan berkarya. Intinya tetaplah kembali ke almamater yang telah memberikan pendidikan kepada kalian semua,” tutup Raja Juli Antoni.
Dalam kesempatan tersebut, Raja Juli Antoni mengenakan jaket almamater UMM yang diberikan oleh Rektor UMM, Nazaruddin Malik dan Sekretaris Badan Pembina Hukum UMM, Fauzan. Almamater ini sebagai simbol akademik bagi semua _civitas academica_ yang ada di UMM.Red