Suarapamong.com Klaten- Wakil Bupati H. Yoga Hardaya, SH., MH, Jumat 16 Juni 2021 sidak di dua tempat, masing-masing Pasar Darurat dan Pasar Buah Sungkur, didampingi sejumlah kepala OPD terkait.
Salah seorang pedagang pecah belah Nur Wahidah menyampaikan keluh kesahnya kepada Wakil Bupati terkait kondisi pasar darurat. Menurutnya pengunjung pasar cenderung enggan masuk kedalam pasar bagian belakang, sebab selain akses jalan yang sebagian tempat berupa saluran air yang ditutupi papan bambu, juga ketiadaan akses jalan langsung lewat belakang membuat pengunjung jarang sampai belakang pasar.
Menanggapi keluhan pedagang tersebut, Wakil Bupati Yoga Hardaya menjelaskan, dirinya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik mengatasi sebagian kondisi akses masuk pasar yang masih tertutup papan bambu tersebut. Namun untuk akses langsung kebelakang pasar, Wakil Bupati menyampaikan tidak mungkin untuk membuat akses langsung karena lahan
Pasar Darurat merupakan bekas sawah, sehingga tidak ada akses dari jalan utama langsung ke belakang.
Dalam keterangan press nya menanggapi pertanyaan media terkait persiapan masyarakat menghadapi lebaran terkait kebutuhan pokok, Wakil Bupati minta masyarakat menyiapkan kebutuhan pokok terutama beras menggunakan beras lokal produk Klaten, karena jumlahnya mengalami surplus hingga 75 ribu ton, sehingga cukup untuk stok hingga lebaran nanti. Kemudian untuk keluhan pedagang akibat sepinya bagian belakang pasar.
Wakil Bupati minta dilakukan penataan pedagang oleh dinas terkait serta dilakukan monitoring dan evaluasi, seberapa efektifkah penataan yang telah dilakukan. Selanjutnya terkait bila nanti ditemukan kelangkaan sembako jelang lebaran, Wakil Bupati minta OPD terkait secepatnya menggelar Operasi Pasar untuk mengatasi kelangkaan dan menstabilkan harga pasar.
Dalam kunjungan kurang lebih satu jam di Pasar Darurat, Wakil Bupati menyambangi beberapa kios pedagang pasar, diantaranya kios sembako, buah, ikan, serta oleh-oleh, dan membeli dagangan di beberapa kios.
Sidak kemudian dilanjutkan ke Pasar Buah Sungkur, meninjau bakal tempat relokasi pengrajin Letter pindahan Jalan Irian, yang sementara waktu menempati bagian depan Pasar Buah dan baru diisi beberapa lapak kios pindahan.
Wakil Bupati dalam kesempatan tersebut audiensi dengan salah satu pengrajin letter yang menyampaikan aspirasinya terkait harapan untuk diberi kemudahan akses jalan bagi pengrajin nanti, yang menurut rencana akan dipindah ke bagian belakang Pasar Buah. Pengrajin khawatir minimnya jalan akan membuat konsumen kesulitan mengakses.
Menurut salah satu pengrajin letter Mas Rida, dirinya Bersama beberapa rekan pengrajin secara swadaya membuat lapak sementara ini sejak pindah 15 April kemarin.
Dari 18 kios lama yang ada, baru sebagian mendirikan kios darurat di depan Pasar Buah. Mas Rida berharap nantinya setelah tempat permanen didirikan, ada sinergitas dengan pemerintah sehingga pasar yang berdampingan dengan hutan kota layak untuk dikunjungi, serta bisa menambah nilai nominasi penilaian Adipura.Menurutnya lokasi pasar permanen nantinya strategis karena di tengah kota, namun masih ada kendala dengan larangan untuk menebang pohon di areal pasar, karena lokasi persis di hutan kota sungkur, serta lokasi yang terlalu kebelakang. Red