KLATEN- Pandemi covid 19 yang terus memakan korban mengundang keprihatinan para kader PKK Klaten. Melalui Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Klaten Atik Jaka Sawaldi menyatakan 21 ribu kader PKK dari tingkat Kabupaten, Kecamatan, desa bahkan RT/RW siap menegakan Protokol kesehatan berbasis keluarga sebagai satgas keluarga.
Ungkapan itu disampaikan Atik Jaka Sawaldi kepada Tim pemberitaan Dinas Kominfo saat sesi pengambilan gambar video pernyataan sikap dari perwakilan pengurus inti TP PKK Kabupaten Klaten di Gedung Wanita (Rabu,27/01/21).
“Kami ikut prihatin akibat pandemi covid 19 ini terus memakan korban. TP PKK terpanggil untuk ambil bagian. Kami menyambut baik kerja kemitraan komunikasi publik yang ditawarkan Dinas Kominfo Klaten Klaten. Kami siap menggerakan 21 kader PKK untuk menjadi satgas keluarga menjaga anak-anak dan suami agar patuh protokol kesehatan” terang Atik.
Wanita yang juga berprofesi sebagai dokter gigi ini menambahkan selama ini juga sudah mencoba melakukan sosialisasi. Hanya kadang kalau melihat masyarakat tidak bermasker, kata Atik sekaligus istri Sekda Klaten Jaka Sawaldi ini mengaku ikut prihatin.
“Kami ingin ambil bagian dalam penyelesaian covid 19 di Klaten. Biar pun kecil memang kita harus bekerja sama. Saya minta secara berjenjang semua kader PKK baik level kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan sampai RT/RW meneguhkan diri menjadi satgas keluarga. Tidak harus ke mana-mana. Cukup mengingat dan selalu mengingatkan keluarga sendiri untuk menjaga 3M. Itu saja” pesan Atik.
Terkait kerja kemitraan komunikasi publik ini Kepala Dinas Komunikasi Informatika Klaten Amin Mustofa melalui Kepala Seksi Komunikasi dan Desiminasi Informasi Klaten Joko Priyono mengatakan upaya ini sebagai bentuk strategi komunikasi. Adanya fasilitas media komunikasi tidak melupakan komunikasi personal yang melibatkan tokoh penting berpengaruh.
“Dinas Kominfo Klaten akan terus bergerak menjalin kerja kemitraan komunikasi. Hampir setahun pandemi covid ini berbagai jurus sosialisasi telah dilakukan. Tapi merubah perilaku masyarakat itu tidak mudah. Kami memilih kaum ibu sebagai kekuatan kelembutan. Sentuhan keibuan itu saya kira lebih efektif. Kami berdoa semoga peran PKK dan organisasi wanita lainnya bisa menjadi bagian solusi” kata Joko Priyono.
Ditambahkan untuk patuh protokol kesehatan, bisa jadi tidak harus dengan bentakan. Tutur ibu yang tulus didasari cinta keluarga itu bisa meluluhkan kebandelan-kebandelan anak-anak yang sering malas memakai masker, cuci tangan dan menghindari kerumunan yang tidak perlu.
“Kalau 21 ribu kader PKK Klaten istiqomah menjaga keluarganya, saya percaya ada 21 ribu rumah tangga dan anggota keluarganya terlindungi. Semoga ini menjadi bagian solusi penanganan covid 19 di Klaten. Bismillah” pungkasnya. Red