Suarapamong.com KLATEN – Ketua DPR RI, Puan Maharani memberikan apresiasi terhadap upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten dalam menangani stunting di wilayahnya. Hal tersebut lantaran Kabupaten Klaten berhasil menekan angka stunting dari tahun ke tahun.
Puan menyampaikan pencegahan dan penanganan stunting merupakan poin penting dalam mewujudkan generasi emas Indonesia 2045 mendatang. Sehingga masalah stunting harus menjadi perhatian bersama, baik pemerintah maupun masyarakat.
“1.000 hari pertama kehidupan merupakan masa yang penting bagi tumbuh kembang anak. Maka dari itu, fase ini harus benar-benar dijaga agar anak-anak kita terhindar dari stunting,” ungkapnya saat kunjungan kerja di Gedung Serba Guna Desa Jonggrangan, Klaten Selatan, Sabtu (2/9/2023).
Menurutnya masalah stunting bukan hanya berkutat pada kurangnya asupan gizi yang didapat oleh balita. Namun juga perlunya edukasi yang diberikan kepada calon orangtua dalam merawat anak terutama balita.
“Masyarakat atau keluarga perlu mendapat pengetahuan tentang pengasuhan yang ideal mulai sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun,” paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Puan juga menyalurkan 2.500 paket bantuan bagi balita stunting di Kabupaten Klaten. Paket bantuan tersebut berisi tambahan nutrisi bagi balita stunting. Selain di Desa Jonggrangan, Ketua DPR RI juga mengunjungi Desa Nglinggi untuk menyerahkan paket bantuan bagi balita stunting.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Klaten, Sri Mulyani menyampaikan jumlah pasangan usia subur di Klaten mencapai 187.417 jiwa dari total jumlah penduduk Klaten yang mencapai 1,3 juta jiwa. Sementara jumlah balita per bulan Agustus 2023 tercatat 57.611 jiwa.
Ia menjelaskan, dari total jumlah balita, dilaporkan sebanyak 7.631 balita beresiko stunting, atu 14,3 persen dari jumlah balita per Agustus 2023. Kendati demikian, penanganan stunting terus diupayakan agar Kabupaten Klaten segera terbebas dari stunting.
“Saat ini, alhamdulillah penanganan stunting di Klaten mendapatkan peringkat 6 terbaik di Jawa Tengah. Upaya penanganan dan pencegahan stunting ini terus dilakukan agar Klaten terbebas dari stunting,” katanya.
Sri Mulyani menambahkan guna meningkatkan upaya penanganan dan pencegahan stunting di Klaten, Pemkab Klaten menggulirkan program inovasi Isi Piringku. Program ini dikemas dalam bentuk lomba yang diikuti keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) tingkat desa dan kecamatan.
“Perlu adanya sinergi yang baik antara orang tua, guru dan puskesmas terdekat untuk menciptakan kualitas gizi yang baik bagi anak-anak. Kita selaku pemerintah daerah terus mendukung dan mendorong program tersebut agar terlaksana dengan baik,” ujarnya. (ang/Kominfo-klt)